Presiden Prabowo: Ada Tamu Menjajah Ratusan Tahun dan Nggak Mau Pergi dari Indonesia, Kita Tempur

 Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan, bangsa Indonesia sangat menghormati tamu, tetapi jika ada tamu yang ingin menjajah, terpaksa harus bertempur.

Ia menyampaikan hal itu saat berpidato dalam pembukaan Pameran Alutsista Indo Defence 2025 di Jiexpo Kemayoran

“Kita sangat hormat pada tamu, saking hormatnya ada tamu yang ratusan tahun nggak mau pergi dari Indonesia, terpaksa kita harus bertempur,” kata Presiden, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

“Saya tegaskan, bagi kita perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa. Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran nenek moyang kita, lebih baik kita mati daripada dijajah kembali,” imbuhnya.

Prabowo menambahkan, Bangsa Indonesia tidak mau disuruh-suruh oleh siapapun dan akan hormat kepada semua negara.

“Kita akan hormat semua negara, kita akan hormat mereka, kita akan kerja sama dengan mereka, dan kita harus beri contoh pada semuanya,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Presiden juga menyampaikan hasil penelitian tentang besarnya kekayaan Indonesia yang dikuasai pihak penjajah kolonial Belanda.

Menurut Prabowo, jika dikonversi dengan nilai uang saat ini, besarnya kekayaan Indonesia yang diambil saat itu mencapai USD31 triliun.

Menurutnya, selama Belanda menduduki Indonesia, mereka telah menikmati GDP per kapita nomor satu di dunia.

“Mengajarkan kepada kita, kalau kita sekarang berhasil menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita juga salah satu yang tertinggi di dunia,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, hampir semua lembaga-lembaga ekonomi dunia meramalkan dalam waktu yang tidak lama lagi ekonomi Indonesia bisa menjadi enam besar atau lima besar dunia.

“(Tahun) 2045 hanya 20 tahun lagi. Anak-anak muda yang sekarang, tadi dikatakan teknokrat muda, yang umurnya sekarang 30, 25 tahun lagi mereka yang akan memimpin republik ini, dan di situlah kita bisa keluar dari kemiskinan untuk seluruh rakyat kita,” katanya.

“Setelah saya mempelajari angka-angka, saya optimis kita bisa hilangkan kemiskinan dari Republik Indonesia jauh sebelum 2045, itu keyakinan saya dan itu tekad saya. Itu tekad pemerintah saya,” imbuhnya, menegaskan.