Peter Schmeichel Setuju dengan Paul Scholes soal Perekrutan Aneh Man United

  Peter Schmeichel mempertanyakan keputusan aneh Manchester United untuk mengganti Rasmus Hojlund dengan Benjamin Sesko di jendea transfer musim panas.

Man United beralih ke bursa transfer untuk memperkuat skuad besutan Ruben Amorim setelah mengalami musim yang buruk secara historis, di mana klub tersebut mengakhiri musim dengan perolehan poin terburuk mereka di Liga Inggris.

Matheus Cunha menjadi pemain pertama yang bergabung ke Theatre of Dreams dengan kesepakatan senilai 62,5 juta pound setelah penampilan luar biasa bersama Wolves.

Setan Merah menindaklanjutinya dengan menyelesaikan perjanjian senilai 71 juta pound dengan Brentford untuk Bryan Mbeumo demi lebih memperkuat serangan Amorim yang kurang efektif untuk musim baru.

Basis penggemar Man United yang sudah lama menderita masih menuntut peningkatan di kedua sisi lapangan, meskipun Hojlund dan Andre Onana gagal memenuhi harapan pada musim lalu.

Sejumlah penyerang tengah ternama dikaitkan sebelum Man United akhirnya berhasil merekrut Sesko dari RB Leipzig, yang mencetak 21 gol dalam 45 penampilan dalam musim keduanya di sepak bola Jerman.

Para petinggi Old Trafford kemudian mengalihkan perhatian mereka untuk mencari pengganti Onana yang rawan kesalahan, dan kesepakatan senilai 18,1 juta pound pun tercapai dengan Senne Lammes dari Royal Antwerp hanya beberapa jam sebelum bursa transfer ditutup.

Hal ini memungkinkan Onana dan Hojlund untuk dipinjamkan ke Trabzonspor dan Napoli.

Dan nama yang terakhir, khususnya, telah menemukan kehidupan baru di Italia, mencetak empat gol dalam enam pertandingan pembukaannya.

Meski Sesko kesulitan memberi dampak yang sama sejak menggantikan Hojlund, pemain Slovenia itu telah memberi pendukung Man United gambaran sekilas tentang apa yang bisa ia berikan dengan dua gol dalam dua penampilan terakhirnya untuk klub.

Namun, mantan kiper legendaris Man United Peter Schmeichel menggemakan apa yang dikatakan Paul Scholes awal minggu ini, mengatakan kepada podcast Sacked In The Morning milik BBC: "Penandatanganan Sesko agak aneh bagi saya."

"Kita punya Hojlund, yang tidak mendapatkan tempat di tim selama dua tahun. Kita lihat saja apa yang dia lakukan sekarang di Napoli dengan Kevin De Bruyne dan Scott McTominay sebagai rekan bermainnya."

Menurut Schmeichel, Hojlund masih bisa menjadi pencetak gol yang mematikan bagi Man United jika ia diberi 'pelayanan mewah' yang dibutuhkannya saat kembali dari Napoli.

"Saya secara konsisten mengatakan Hojlund akan menjadi striker yang mencetak 25 gol per musim, tetapi ia butuh dorongan," kata pria asal Denmark itu tentang rekan senegaranya, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.

"Saat itu, kami mendatangkan Cunha dan Mbeumo, pemain yang akan memberikan layanan kelas satu kepada Hojlund."

"Kami menghabiskan sekitar 70 juta pound untuk Sesko tetapi kami tidak memiliki nomor enam yang seharusnya kami miliki."

Schmeichel masih memiliki beberapa kekhawatiran seputar situasi penjaga gawang Man United, meskipun penampilan debut Lammens yang menggembirakan dalam kemenangan 2-0 atas Sunderland.

"Musim ini saja, kami sudah kebobolan sembilan gol akibat kesalahan penjaga gawang. Itu terlalu banyak," lanjutnya.

"Ketika saya bermain, atau Edwin van der Sar, atau David de Gea, tugasnya adalah memenangkan sepuluh poin per musim."

"Waktu saya main, manajer yang pegang kendali. Katanya: 'Dia masuk, dia keluar.' Sekarang orangnya beda-beda, beda agenda."

"Bagaimana Anda bisa menciptakan lingkungan yang cukup stabil untuk memiliki tim yang bisa turun ke lapangan dan menang setiap tahun?"

Ketika ditanya apakah ia tertarik untuk berperan di balik layar Man United, Schmeichel menjawab: "Saya akan senang sekali. Saya sangat senang."

Skuad United akan mendapat dorongan semangat dari kemenangan mereka atas Sunderland sebelum jeda internasional, tetapi tugas berat menanti pasukan Amorim saat bertandang ke rival berat Liverpool akhir pekan ini.

Juara bertahan Liga Inggris itu mengalami kemunduran besar pertama sejak Arne Slot mengambil alih kendali dari asuhan Juergen Klopp dan menyerahkan posisi puncak klasemen setelah kalah di Chelsea pada pertandingan terakhir.