Pasang Iklan Gratis

8 Cara Melindungi Data Pribadi di Internet

 Di era serba daring, data pribadi menjadi komoditas yang lebih berharga dari emas. Setiap klik, unggahan, hingga belanja online menyisakan jejak digital yang bisa dengan mudah dimanfaatkan, baik oleh pengiklan legal maupun peretas. Ironisnya, kemudahan yang ditawarkan dunia digital sering kali dibayar mahal oleh privasi yang terkikis pelan-pelan.

Banyaknya pengguna Internet saat ini turut banyak pula yang tidak sadar telah memberikan informasi pribadi kepada situs dan aplikasi, mulai dari tanggal lahir hingga lokasi terkini. Padahal tak sedikit dari data itu yang bisa dimanfaatkan untuk pencurian identitas, penipuan daring, hingga peretasan akun. Sehingga untuk melindungi data pribadi sudah seharusnya menjadi kewajiban dasar setiap pengguna Internet.

Tips Melindungi Data Pribadi di Internet

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi data pribadi di Internet:

1. Kenali Apa yang Anda Bagikan

Dikutip dari laman Information Security University of Oxford, kegiatan sehari-hari di Internet tanpa disadari membuat kita membagikan banyak informasi pribadi. Dari tanggal lahir hingga alamat rumah, semuanya bisa menjadi celah bagi peretas dan penipu identitas. Bahkan kebiasaan berselancar seperti jejak klik, waktu buka laman, hingga pencarian produk bisa ikut direkam. Sehingga penting untuk mengenali apa saja yang laman yang telah dibuka dan informasi apa yang telah dibagikan selama di Internet.

2. Atur Peramban

Peramban seperti Chrome, Firefox, atau Safari menyimpan riwayat penelusuran, cookie, dan data lainnya. Informasi inilah yang bisa digunakan oleh iklan, spammer, hingga peretas. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya dengan mengaktifkan mode private browsing, menghapus cookie dan riwayat setelah menutup browser, melakukan blokir cookie pihak ketiga, dan mengatur blokir pop-up yang mencurigakan.

3. Hati-hati di Media Sosial

Media sosial terkenal tanpa batas ruang maupun waktu, sehingga membuat kita mudah lupa batasan yang seharusnya dilakukan di Internet. Perlu hati-hati dalam menyebarkan data pribadi seperti tanggal lahir, sekolah, nama ibu kandung, dan lokasi saat ini karena informasi itu termasuk informasi berharga bagi para penipu.

Sehingga penting untuk bisa menggunakan pengaturan privasi secara maksima, tidak menerima permintaan pertemanan di media sosial dengan mudah, hindari unggahan impulsif yang kiranya bisa disalahgunakan, serta mengaktifkan sesi terenkripsi jika tersedia.

4. Gunakan Kata Sandi Kuat dan Autentikasi Ganda

Dilansir dari Federal Trade Commission milik pemerintah AS, untuk menjaga keamanan data digital, dapat dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) sebagai lapisan perlindungan tambahan.

Ada tiga cara untuk membentuk kata sandi yang kuat, yaitu membuat kata sandi sendiri, membiarkan perangkat menghasilkan secara otomatis, atau memakai layanan manajer kata sandi. Bila memilih merancang sendiri, pastikan panjangnya minimal 15 karakter dan menggabungkan huruf besar, huruf kecil, angka, serta simbol. Hindari kutipan lagu, film, atau ungkapan umum yang mudah ditebak mesin peretas.

Jika ragu dengan kemampuan sendiri dalam menciptakan kata sandi, biarkan perangkat membantu. Browser seperti Chrome, Firefox, hingga perangkat Android dan iOS bisa menciptakan dan menyimpan sandi kuat secara otomatis atau gunakan manajer kata sandi pihak ketiga yang kredibel.

Aktifkan juga autentikasi dua faktor (2FA). Umumnya, otentikasi kedua ini berupa kode sekali pakai yang dikirim lewat SMS atau email. Namun untuk perlindungan lebih maksimal, gunakan aplikasi autentikator atau kunci keamanan fisik.

5. Waspadai Email dan Pesan Palsu

Phishing masih menjadi metode yang kerap digunakan untuk mencuri data pribadi pengguna Internet. Modusnya umumnya melalui email yang mengatasnamakan institusi resmi seperti bank atau platform dagang.

Beberapa ciri umum phishing di antaranya sapaan generik seperti “Dear Customer”, adanya tautan atau lampiran yang tidak jelas, penggunaan tata bahasa yang buruk, serta ajakan agar penerima segera mengklik atau melakukan verifikasi. Pengguna disarankan untuk tidak langsung mengikuti instruksi dalam email semacam ini. Sebaiknya konfirmasi langsung ke layanan resmi melalui situs atau kontak yang terverifikasi.

6. Periksa Keamanan Situs Sebelum Isi Data

Dikutip dari laman National Cyber Security Authority, sebelum memasukkan data pribadi ke sebuah situs web, pastikan laman tersebut menggunakan sistem enkripsi untuk melindungi informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Periksa bagian atas peramban, jika terdapat ikon gembok dan alamat situs dimulai dengan "https" itu menandakan situs tersebut telah menerapkan enkripsi yang aman. Kredibilitas situs juga bisa dilihat dari keberadaan kebijakan privasi, informasi kontak yang jelas, atau label “verified secure”, terutama untuk platform belanja daring.

7. Install Antivirus

Pastikan perangkat yang digunakan telah dilengkapi dengan perangkat lunak antivirus. Program jahat di komputer bisa memindai dan mencuri data pribadi tanpa disadari. Instal antivirus atau perlindungan endpoint dan aktifkan pembaruan otomatis. Antivirus ini akan membantu memindai file yang diunduh dan mencegah pemilik perangkat menjalankan konten berbahaya secara tak sengaja.

8. Perbarui Perangkat

Peretas selalu mencari celah dari sistem lama yang belum diperbarui. Itulah kenapa pembaruan perangkat lunak sangat penting. Pembaruan ini umumnya memuat tambalan keamanan penting yang melindungi dari ancaman siber. Aktifkan fitur pembaruan otomatis agar sistem keamanan, peramban Internet, sistem operasi, dan aplikasi di perangkat selalu terlindungi dengan versi terbaru.

0 Response to "8 Cara Melindungi Data Pribadi di Internet"

Posting Komentar