Luke Paul raih MVP usai bawa Australia juara FIBA U-16 Asia Cup 2025
Pebasket tim nasional (timnas) bola basket Australia Luke Roland Paul dinobatkan sebagai Pemain Paling Berharga (MVP) FIBA U-16 Asia Cup 2025 setelah membawa negaranya meraih gelar juara keempat beruntun di MBank Arena, Ulaanbaatar, Mongolia.
Berdasarkan laman FIBA yang dikutip di Jakarta, Senin, guard tersebut tampil gemilang pada laga final melawan China dengan mencetak 26 poin, 10 rebound, dan sembilan assist.
Kontribusinya itu membuat Australia menang telak 85-58, sekaligus mencatat rekor "four-peat" dalam sejarah turnamen.
Sepanjang turnamen, pemain berpostur tubuh setinggi 1,9 meter itu mencatatkan rata-rata 14,8 poin per laga (ppg), 7,3 rebound per laga (rpg), dan 6,3 assist per laga (apg).
Statistik tersebut mengukuhkan perannya sebagai motor permainan tim Negeri Kanguru, yang memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka di ajang itu menjadi 23 pertandingan sejak 2015.
Penghargaan MVP tersebut sekaligus menempatkan Paul dalam daftar "All-Star Five" turnamen, bersama rekan setimnya Will Hamilton, dua pemain China, Zhang Yizhaojie dan Zhang Ziyi, serta Tawhiri Cate dari Selandia Baru.
Keberhasilan Luke Paul menambah panjang daftar bintang muda Australia yang bersinar di level Asia. Predikat MVP ini dipandang sebagai batu loncatan bagi karir internasionalnya di masa depan.
Sementara itu, Hamilton yang sebelumnya meraih MVP FIBA U-15 Oceania Cup 2024 juga berkontribusi besar dengan catatan rata-rata 14,7 ppg dan 4,7 rpg.
Dari sisi China, Yizhaojie menjadi tumpuan utama dengan mengemas 16,2 ppg, sedangkan Ziyi membuktikan diri sebagai salah satu pusat pertahanan terbaik dengan rata-rata 11,2 ppg, 8,5 rpg, dan 1,8 blok per laga (bpg).
Untuk peringkat ketiga, Cate dari Selandia Baru, tampil impresif saat membawa timnya merebut medali perunggu, lewat kemenangan dramatis 93-92 atas Jepang.
Dia menutup turnamen dengan catatan rata-rata 13,8 ppg, 5,8 rpg, dan 7,8 apg.
Australia dan Selandia Baru awalnya hanya bermain di FIBA Oseania. Namun, kawasan itu punya jumlah negara peserta yang sedikit (umumnya hanya Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara kecil di Pasifik).
Akibatnya, kompetisi di Oseania kurang kompetitif dan hampir selalu Australia atau Selandia Baru yang lolos otomatis ke Piala Dunia atau Olimpiade.
Untuk meningkatkan kualitas dan memberi tantangan lebih besar, FIBA memutuskan pada 2017 guna menggabungkan Oseania dengan Asia dalam babak kualifikasi dan kejuaraan regional.
Sejak saat itu, Australia dan Selandia Baru ikut di sejumlah turnamen Asia, di antaranya FIBA Asia Cup, FIBA U-16 Asia Cup, dan FIBA Women's Asia Cup.
0 Response to "Luke Paul raih MVP usai bawa Australia juara FIBA U-16 Asia Cup 2025 "
Posting Komentar